Ilustrasi Pola Lantai dalam Seni Tari. Sumber Rainier Ridao/ yang dimaksud dengan pola lantai dan apa kaitannya dengan seni tari? Yuk, pahami maksud dari pola lantai dalam seni tari melalui penjelasan berikut yang dimaksud dengan Pola Lantai?Apa yang dimaksud dengan pola lantai? Menurut Murtono, dkk. 2007 43 dalam bukunya yang berjudul “Seni Budaya dan Keterampilan”, pola lantai adalah gerak tari untuk membentuk sebuah formasi. Biasanya, pola lantai diterapkan dalam tarian yang dilakukan oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan pola lantai mampu membuat pertunjukan tari lebih menarik dengan perpindahan posisi dari para penari-penarinya. Demikian, dapat dipahami bahwa pola lantai memiliki fungsi estetis dalam pertunjukkan seni Pola Lantai dalam Seni TariSecara umum, ada dua macam pola lantai dalam seni tari, yakni pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung. Selain memiliki bentuk yang berbeda, keduanya juga memiliki makna yang berbeda. Adapun penjelasan tentang makna dari macam-macam pola lantai menurut Hermawan 2021 31 dalam bukunya yang berjudul “Tematik Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan untuk Kelas 6 SD/MI” adalah sebagai Makna Pola Lantai Garis LurusBentuk dari pola lantai garis lurus dapat berupa pola vertikal, horizontal, diagonal, bangun datar segitiga, segiempat, segilima, atau zig-zag. Makna dari pola lantai garis lurus adalah tarian memberikan kesan sederhana dan Makna Pola Lantai Garis MelengkungBentuk dari pola lantai garis melengkung dapat berupa setengah lingkaran, garis lengkung ke depan/belakang, lingkaran, atau angka delapan. Makna pada pola garis lengkung adalah tarian memberikan kesan lembut dan Pertunjukkan Seni Tari. Sumber Maick Maciel/ yang Perlu diperhatikan dalam Membentuk Pola LantaiPola lantai memang dapat menambah daya tarik atau nilai estetis pada pertunjukkan tari. Namun, untuk menentukan pola lantai yang indah diperlukan adanya pertimbangan dan perhatian terhadap unsur-unsur sebab tenaga dari penari sangat menentukan kecepatan dan ketepatan untuk membentuk pola lantai. Oleh sebab itu, sering kali para penari juga memerlukan latihan fisik yang dapat menjaga kekuatan dan kelincahan saat ruang pertunjukkan. Hal ini penting dipertimbangkan sebab akan memengaruhi kerapian dan komposisi di tempat pertunjukkan atau sebab dalam sebuah pertunjukkan tentu ada durasi bagi setiap segmen atau pesertanya. Jadi, durasi pembentukan pola lantai dan perpindahan para penari pun harus diperhitungkan agar tidak merusak tatanan acara atau rundown kalau diminta untuk tampil dalam pertunjukkan seni tari, pola lantai apa yang ingin Anda sajikan? AA
CABANGCABANG SENI. Berdasarkan realita yang berkembang di masyarakat, seni digolongkan menjadi 5 cabang yang memiliki kesatuan dan keterkaitan. 1. Cabang seni rupa bentuk medianya benda. 2. Cabang seni sastra bentuk medianya tulisan. 3. Cabang seni musik bentuk medianya suara, benda, manusia dan gerak proses. 4.
Jakarta Apa yang dimaksud dengan pola lantai perlu kamu pahami. Pasalnya, pola lantai ini memiliki peran yang sangat penting dalam seni tari. Setiap tarian, baik tari perseorangan, pasangan, ataupun berkelompok memiliki posisi atau formasi tertentu. Apakah yang Dimaksud dengan Pola Lantai Tari? Simak Tujuan dan Macam-Macamnya Pola Lantai Adalah Posisi Penari Saat Menampilkan Tarian, Ketahui Fungsi dan Jenisnya 13 Unsur Seni Tari dalam Pertunjukan, Pahami Tiap Elemennya Apa yang dimaksud dengan pola lantai yaitu bentuk posisi atau formasi dalam seni tari. Pola lantai dalam tarian ini dibuat untuk memperindah pertunjukan seni tari. Jadi, pembuatan pola lantai ini perlu memperhatikan hal-hal seperti jumlah penari, ruangan atau panggung pertunjukan, dan gerak tari. Pola lantai dalam tari terbagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Setiap desain pola lantai tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini tentunya juga disesuaikan dengan makna dari tarian itu sendiri. Berikut rangkum dari Rabu 18/5/2022 tentang apa yang dimaksud dengan pola tari dan musik tradisional Yogyakarta tersebut merupakan upaya diplomasi budaya untuk dapat memperkenalkan seni dan budaya Yogyakarta Jawa kepada Minang FithriansyahApa yang dimaksud dengan pola lantai berhubungan dengan posisi atau formasi dalam tarian. Pada beberapa tarian yang dilakukan secara perorangan, berpasangan, ataupun berkelompok, biasanya oenari akan membentuk posisi tertentu. Apa yang dimaksud dengan pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi tertentu pada tari. Apa yang dimaksud dengan pola lantai bertujuan untuk memperindah pertunjukan karya tari. Jadi, dalam membuat pola lantai, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Desain garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan lembut tetapi juga manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat. Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tangan serta kaki penari, tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan, maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain Pola Lantai pada TariPenari Bali menarikan tari pendet saat pembukaan WKF World Junior, Cadet and U-21 Championship 2015 di ICE Serpong, Banten, Kamis 12/11/2015. peserta dari 91 negara berlaga di ajang ini. FithriansyahApa yang dimaksud dengan pola lantai tentunya memiliki fungsi tertentu. Dalam penampilan sebuah tarian baik tari tradisional maupun tarian kreasi baru, penggunaan pola lantai sudah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Apa yang dimaksud dengan pola lantai bukan hanya sekadar menempatkan posisi penari di atas panggung, tetapi juga bermakna sesuai dengan tema dari penampilan tarian tersebut. Pola lantai pada tari tradisional memiliki beberapa fungsi, antara lain 1. Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu. 2. Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan. 3. Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari. 4. Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan. 5. Untuk memperindah suatu Pola Lantai dalam TariIlustrasi Menari Credit yang dimaksud dengan pola lantai yaitu garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis-jenis pola lantai ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Berikut penjelasannya Garis Lurus Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertikal atau ke atas pada hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta. Pengembangan garis lurus pada pola lantai bisa menjadi pola zigzag, segi tiga, segi empat, segi lima. Garis-garis lurus yang dibuat oleh penari menyimbolkan tidak hanya hubungan antarmanusia tetapi juga dengan Sang Pencipta. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaro dari Aceh, tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, tari Baris Cengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang. Garis Lengkung Pola lantai selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Pola lantai dengan menggunakan garis lurus dan garis lengkung biasanya tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional. Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut. Sementara itu, garis lengkung bisa membentuk lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Pendet dari Bali, tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Kecak dari Bali, dan tari Seudati dari Aceh.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Bentukposisi dan formasi tertentu pada tari itulah yang disebut dengan pola lantai. Maria Dharmaningsih dalam Modul Seni Budaya Seni Tari, menuliskan bahwa jenis-jenis pola lantai dalam gerak tari terbagi menjadi dua, yaitu pola garis lurus dan garis lengkung. Pola lantai garis lurus sering kita temui dalam pertunjukan tari tradisi di Pola Lantai Tari perlu diketahui dan dipelajari oleh seseorang yang ingin menguasai tarian. Ketika sedang melakukan tarian terdapat beberapa jenis pola lantai yang menjadi tolak ukur atau patokan. Pola lantai sendiri sering digunakan pada beberapa tarian terutama tari kelompok karena akan memberikan tarian yang lebih indah, memukau dan menarik untuk disaksikan. Dalam pengembangan atau menciptakan Pola Lantai disesuaikan dengan ruangan yang digunakan, gerak tarian, dan jumlah penari. Jadi tidak dapat dilakukan secara sembarangan, harus dipelajari terlebih dahulu tujuan gerakannya. Pola Lantai dalam Seni Tari Jenis Pola Lantai dalam Tari 1. Pola Lantai Lurus Pola Lantai Pola Lantai Pola Garis Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional Contoh Tarian Yang Menggunakan Pola Pola Lantai dalam Seni Tari Pola Lantai Tari adalah garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok. Garis tersebut dapat digambarkan dengan melihat formasi para penari ketika sedang memperagakan tarian. Pola lantai tari bisa dilakukan oleh penari tunggal, berpasangan atau berkelompok, meskipun sebagian besar pola tari dilakukan oleh berkelompok. Fungsi pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton. Sebenarnya dalam pola lantai terdapat dua garis dasar yaitu garis lurus dan melengkung. Tujuan dengan menguasai pola lantai yaitu penari akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak. Sehingga sang penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya. Garis lurus sendiri terbagi atas tiga jenis yaitu vertikal, horizontal dan diagonal. Namun dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pola lantai juga mengalami pengembangan yaitu ada beberapa jenis pola lantai lain berupa zig zag, segitiga, segi empat dan segi lima. Pola lantai melengkung juga mengalami pengembangan yaitu lingkaran, lengkung ke depan, melengkung ke belakang dan angka delapan. Jenis Pola Lantai dalam Tari 1. Pola Lantai Lurus Vertikal. Vertikal memiliki arti lurus memanjang. Pola lantai lurus vertikal berarti polanya yang lurus dan memanjang. Para penari berjumlah lebih dari satu orang dan akan membentuk formasi lurus baik dari depan ke belakang maupun sebaliknya. Pola lantai jenis ini biasanya digunakan pada tari klasik karena pola lurus memberikan kesan yang sederhana tetapi tetap kuat. Selain itu juga melambangkan antara ikatan manusia dengan tuhannya karena pada dasarnya Tuhan adalah Sang Pencipta kehidupan termasuk menciptakan manusia. Beberapa tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah tari serimpi dari tarian Jawa Tengah, tari yospan dari Papua, tari pasambahan dari Sumatera Barat dan tari baris cengkedan dari Bali. 2. Pola Lantai Horizontal. Pola lantai horizontal sebenarnya sama seperti pola lurus vertikal dimana pola lantai bergaris lurus. Hanya saja pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri. Beberapa tarian yang menggunakan pola ini yaitu tari indang dari Sumatera Barat dan tari saman dari Aceh. Ada beberapa penafsiran mengenai pola tari horizontal. Pola horizontal disebut melambangkan antara ikatan manusia satu dengan manusia yang lain. Pada dasarnya manusia pasti membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. 3. Pola Lantai Diagonal. Sesuai dengan namanya, pola lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Jenis pola ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap kokoh untuk para penonton atau penikmatnya. Tarian daerah yang menggunakan jenis Pola Diagonal adalah tari sekapur sirih dari Jambi, tari gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan dan tari pendet dari Bali. 4. Pola Garis Melengkung. Pola garis melengkung sendiri terdiri dari tiga macam yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. Tarian rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan pola jenis ini. Misalnya tari ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari piring dari Sumatera Barat dan tari randai dari Sumatera Barat. Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional Memahami pola lantai pada tari tradisional sangat penting agar penari mudah dalam melakukan gerakan tarian. Penari mampu mengatur jarak sendiri dengan penari lainnya. Mampu mengatur jarak maka akan mencegah antar penari bersinggungan badan maupun kesalahan dalam memperagakan gerakan. 1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan. Menguasai pola lantai mampu menjaga penari agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya. Tarian tradisional sendiri memiliki gerakan yang indah dan mengalami banyak gerakan yang memungkinkan penari saling bertabrakan ketika tidak menguasai pola lantai. 2. Membantu Penari menentukan gerakan selanjutnya. Ketika penari berpindah dari area satu ke area lain maka gerakan mereka pun akan berbeda juga. Dengan adanya pola lantai maka penari bisa menentukan gerakan seperti apa untuk selanjutnya. 3. Penari Lebih Energik. Pentingnya memahami pola lantai dan mangaplikasikan ke dalam tarian mampu membuat penari terkesan lebih energik dan menarik. Banyaknya perpindahan tanpa adanya pola lantai justru akan membuat tarian berantakan. Namun dengan adanya pola lantai justru akan memberikan kesan yang lebih teratur dan memukau. 4. Menciptakan kekompakan. Mampu menciptakan kekompakan antar penari. Karena setiap penari akan terlihat bergerak leluasa memenuhi panggung dengan kompak tanpa perlu berkomunikasi secara verbal. Semua gerakan telah diatur melalui pola lantai yang diciptakan oleh para koreografer. 5. Ciri Khas Suatu Tarian. Pola lantai mampu memberikan ciri khas dari suatu tarian. Masyarakat atau para penonton akan lebih mudah mengetahui ciri khas dari tari tradisional tersebut melalui pola lantai pada tarian. Baca juga Sejarah Tarian Kabasaran dan Filosofinya Contoh Tarian Yang Menggunakan Pola Berikut nama tarian dan pola lantainya yang kami rangkum dari beberapa sumber. 1. Bedhaya Semang. Tarian Bedhaya Semang berasal dari Yogyakarta yang termasuk ke dalam jenis tari klasik. Tari ini memiliki pola lantai dan makna tertentu. Pola lantai yang digunakan yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang tiga-tiga dan gawang kalajengking. Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling dikenal yaitu rakit lajur. Pola lantai ini menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia. Unsur tersebut adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu dan perilaku. 2. Jaran Kepang. Tari Jaran Kepang juga berasal dari Yogyakarta. Berdasarkan koreografi, tarian ini termasuk ke dalam jenis tari rakyat dengan memiliki pola lantai gabungan antara unsur lengkung dan lurus. Pola yang digunakan pada tarian yaitu pola melingkar, garis lurus ke depan dan garis horizontal. 3. Pendet. Merupakan tarian populer yang berasal dari Bali. Tari Pendet lahir ketika ada ritual sakral Odalan di pura dengan cara memendet. Setelah pendeta Hindu mengumandangkan mantra maka mereka akan memendet. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri. Pola tersebut pola sederhana dibanding dengan tarian pendet lainnya. 4. Jaipong. Jenis tarian ini menggunakan pola lantai garis lurus yang berfungsi untuk memperindah tarian, memperjelas tujuan gerakan, serta untuk menonjolkan pemeran utama dalam tarian tersebut. Lihat juga Keunikan Tari Piring dan Sejarahnya Pola lantai tari menjadi bagian penting yang harus diketahui oleh para penari. Banyak manfaat yang diperoleh ketika menguasai pola lantai. Tidak hanya pertunjukan tarinya saja yang bagus dan menarik, tetapi mempermudah penari dalam melakukan gerakan. 8WGVRsP. 98 460 436 416 476 381 369 496 432