KumpulanPuisi Karya Chairil Anwar. DIPONEGORO. Di masa pembangunan ini. tuan hidup kembali. Dan bara kagum menjadi api. Di depan sekali tuan menanti Pedang di kanan, keris di kiri. Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU. Ini barisan tak bergenderang-berpalu. Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti. Sudah itu mati. MAJU. BagimuIni barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang Chairil Anwar Februari 1943 This entry was posted on Sabtu, 29 September 2007 at 1012 am and is filed under Chairil Anwar. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Navigasi kiriman Previous Post Next Post ยป Sajakdan puisi Chairil Anwar yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah puisi-puisi asli Chairil Anwar, ditambah dengan dua buah sajak saduran. Sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan praktis (misalnya untuk memudahkan pengutipan. Sistematika penulisan kumpulan puisi Chairil Anwar ini disusun secara kronologis (tahun). Dengan begitu, pembaca dapat melihat
PuisiKarya Chairil Anwar & WS Rendra sangat banyak, dan hampir kesmuannya memiliki makna yang sangat-sangat dalam. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini saya mencoba berbagi kepada sobat semua kumpulan-kumpulan puisi terbaik dan terenyuh dari kedua maestro ini; MAJU. Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas
Puisi Siap-sedia (Karya Chairil Anwar) Matamu nanti kaca saja, Mulutmu nanti habis bicara, Darahmu nanti mengalir berhenti, Tapi kami sederap mengganti, Terus berdaya ke Masyarakat Jaya. Suaramu nanti diam ditekan, Namamu nanti terbang hilang, Langkahmu nanti enggan ke depan, Tapi kami sederap mengganti, Bersatu maju, ke Kemenangan.BiografiChairil Anwar Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 - meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun) atau dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku ) adalah penyair terkemuka Indonesia.
Puisinyayang lain, asli maupun saduran, terjemahan, dan prosanya dihimpun H.B. Jassin dalam buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45 (1956). Dia menulis puisi, esei dan menerjemahkan. Terjemahannya antara lain: Pulanglah Dia si Anak Hilang karya Andre Gide (1948) dan Kena Gempur karya John Steinbeck (1951).ScyM. 76 199 440 146 119 219 173 202 405